Kamis, 08 Januari 2009

Kalo telat barengan dihukum

mungkin anda bingung dengan judul saya kali ini. tapi akan saya berikan sebuah cerita sedikit dari saya pribadi seorang siswa yang jarang sekali untuk terlambat datang ke sekolah. suatu hari saya sangat ingat sekali itu adalah hari senin buta, tepat pada awal bulan desember 2008 saya terlambat datang ke sekolah. dan jelas sesuai dengan yang sudah menjadi peraturan di sekolah saya kalau terlambat akan dijemur dulu di lapangan. dan pada akhirnya seperti yang seperti anda kira saya harus dijemur di lapangan pagi2 sial itu. padahal kalau anda tahu, bahwa ketika saya sampai di depan pagar sekolah, guru yang membacakan doa pagi itu baru mau mulai. betapa sialnya saya tidak diberi kesempatan untuk masuk. dan setelahnya, saya hanya bisa menunggu eksekusi saja. namun ketika saya masuk, saya berdampingan dengan salah seorang guru yang memang, dia telah ada di sebelah saya beberapa detik setelah saya turun dari sepeda motor saya. namun yang membuat saya penasaran dengan guru itu adalah kenapa dia ga ikut dijemur seperti murid2 yang lain?????????
hal yang seperti saya ceritakan pasti bagi anda yang masih sekolah pasti menguap karena memang anda bakalan berkata:sudah biasa. aku juga sering kalau cuma begitu. tapi anda jangan langsung meninggalkan catatan saya kali ini, karena dalam hati anda apakah tak pernah terlintas pertanyaan mengapa guru2 itu juga tak ikut dijemur??? tapi saya yakin jawaban anda pasti demikian:karena emang, ga ada hukuman buat guru yang terlambat. atau kalau anda yang mungkin berpikiran cethek, anda akan berkata demikian:karena emang mereka guru.
nah inilah yang menggelitik saya untuk membuat tulisan ini. mengapa kok para guru tidak ikut dihukum layaknya kami?? apakah ini bukan yang namanya ketidak adilan?? atau mungkin anda para guru bakalan menjawab pertanyaan saya demikian:karena memang saya sedang ditunggu oleh para murid di kelas. apa anda pikir kami para murid tidak ditunggu oleh pelajaran di kelas????
jujur saja, pada waktu itu saya benar2 jengkel dengan guru itu. dan juga guru2 yang ga ngehukum guru itu. tapi apa daya saya, ga ada gunanya juga saya bilang, toh mereka mungkin bakalan cuma bilang "biarkan saja. orang kamu telat, ngapain ngurusin guru yang telat" seperti yang sudah pernah saya alami pada saat saya kelas 1.
saya sangat tergelitik dengan topik ini, dan saya ingin bertanya pada guru2 di sekolah saya secara khusus, dan mungkin bagi anda para guru yang mungkin membaca postingan saya ini.
apakah ada perbedaan antara murid dan guru, yang menyebabkan setiap kali kami terlambat datang ke sekolah harus dihukum, sementara mereka para guru kok tidak??? saya tahu kalau mungkin tidak di semua sekolah memberlakukan hal yang sama seperti di sekolah saya, tapi saya yakin pasti sangat banyak sekolah yang memberlakukan hal yang sama dengan sekolah saya.
sejak saya masih SD terus masuk SMP terus sekarang terdampar di SMA selalu diajarkan disiplin oleh para guru saya. bahkan ga jarang, setiap kali istirahat jam pertama di SMA saya, selalu muncul guru yang mengatakan buanglah sampah pada tempatnya dan harus selalu disiplin. tapi apakah itu hanya untuk murid saja??? apakah guru tak wajib disiplin??? katanya guru adalah orang tua kita kalau di sekolah?? kalo orang tua kita mengajarkan disiplin, tapi mereka sendiri tidak disiplin apakah benar???
ketika saya menulis soal tema ini, saya kembali teringat akan hal yang sudah terjadi pada tanggal 1 desember 2008 itu. kalau saya boleh sedikit bercerita, saat 'penjemuran' siswa yang terlambat, jelas dong kita orang kita tak didiamkan seperti jemuran. tapi kita diberikan pencerahan, walaupun saya ga tahu apakah bakalan mempercerah otak kita. nah disaat penggelapan (karena ga bakalan bikin kita cerah, tapi bakalan bikin kita gelap) saya yang sambil menahan emosi sambil melihat seorang guru tadi yang melengos masuk ke kelas, mendengar celetukan dari guru yang memberikan penggelapan tadi, dia bilang begini:kalian itu tidak boleh terlambat terus. apalagi sekolah kita sekarang sedang menuju sekolah standard nasional. dan..... apakah yang anda pikirkan soal guru itu??? apa yang ia omongkan???? hah???? sekolah standard nasional??? apa ga tambah ancur sekolah ini kalo masuk sekolah standard nasional tapi para gurunya kalo telat tapi ya dibiarin aja melengos masuk?????
setelah itu saya berpikir demikian. berarti kalau mau jadi sekolah standard nasional seperti yang dibilang oleh salah satu guru saya, sekolah harus punya siswa2 yang disiplin dan pintar secara otak, dan guru dengan model mengajar yang bagus????
tapi kenapa cuma sekolah standard nasional??? kenapa ga langsung aja target sekolah standard internasional kayak SMA 5 Surabaya??? owh,,, saya dapat jawabannya... karena memang, mereka para guru takut, kalau sekolah tercinta ini bakalan jadi sekolah standard internasional, berarti para guru harus banyak2 membeli jam weker untuk kamar mereka. setidaknya mungkin 10 jam weker bersuara sangat keras. kalo cuma jam weker kenapa bingung??? kami siap membelikan...
lain cerita lagi seperti yang terjadi pada sekolah saya pada masa SMP, tapi itu berpuluh2 tahun silam kata guru saya dulu. kata guru pembukuan saya dulu di SMP dulu sempat ada kepala sekolah sini yang sangat ketat mengatur yang namanya telat. beliau pasti menghukum semua yang terlambat datang ke sekolah. ga peduli itu guru apa murid. dan kalau beliaunya yang terlambat beliau siap dihukum oleh guru yang piket hari itu juga. wow.... keren.... sayangnya beliau sekarang sudah pensiun
namun saya tekankan di sini, kalau opini saya kali ini hanya membahas pekara guru yang harusnya dia ngajar jam ke 1 dan kedua, dia datang telat. karena memang kan ada guru2 yang waktunya ngajar jam ketiga atau jam terakhir dia datang diatas jam normal (setengah tujuh).
tapi tetap saja yang namanya ketidak adilan bagi siswa yang terlambat datang ke sekolah, masih belum terjawab dalam otak saya.
jadi. bagi anda para guru. mengapa anda bertindak demikian?? dan buat para siswa, saya punya pertanyaan buat anda sebagai sesama siswa. menurut anda, sampai kapankah ini akan terus terjadi????????

Tidak ada komentar: