Kamis, 01 Januari 2009

jika kau seorang XXX

jgn kau kecup cinta yang palsu
hanya jika kau merasa
bak seorang pekerja xxx
yang hanya menipu diri
demi mendapat sebuah kepuasan sesaatmu saja.
jika kau merasa cinta terasa sakit,
itu karena kau tak mendapat "uang"
dalam setiap kenikmatan yang kau teguk
bersama suara deru kenikmatan
yang memancarkan emosi
sampai akhirnya kau mencapai sebuah klimaks,
hingga kau terus termanja oleh rasaNya.
tetaplah bersyukur, karena telah menikmati rasaNya.
karena jika kau bak diriku,
menikmati 'rasanya' sampai harus mengobral diri.

review dari puisi ini:

kalau anda membaca puisi ini hanya sambil lalu, atau mungkin sambil makan, atau mungkin sambil tiduran, ato mungkin tidur beneran (emang bisa baca??) anda pasti langsung menganggap saya adalah seorang yang penuh dengan nafsu.
tapi anda jangan langsung menilai saya seperti itu dulu, karena jika anda telaah emosi yang terpancar dari puisi ini adalah emosi kepasrahan. memang saya sadar kalau puisi ini bakalan membuat anda ilfill dengan saya. tapi saya hanya menungkapkan jikalau engkau adalah seorang XXX.
anda masih bingung dengan maksud saya?? begini. anda kan sudah teramat biasa mengenal yang namanya PSK(pekerja sex komersial) ato anda biasa menyebutnya pe'cun, atau bispak atau semacam apalah itu namanya. nah kehidupan mereka itu (PSK) saya ibaratkan sama dengan seorang wanita yang cantik (dalam arti ini cewek beneran bukan PSK) yang seperti biasa anda lihat, hanya menikmati cinta karena harta. padahal mereka masih pacaran.
lewat puisi ini, saya hanya menggambarkan betapa apa yang mereka cari di dalam sebuah cinta??? bagi para cewek mungkin banyak yang bakalan bilang macam begini:"cowokku harus yang tampan, dan tajir. kalo ga mana mau??" apa mereka tak pernah sadar kalau emang yang mereka cari hanya cinta yang palsu, dalam hal ini saya utarakan dalam bentuk:
jgn kau kecup cinta yang palsu hanya jika kau merasa bak seorang pekerja xxx yang hanya demi mendapat sebuah kepuasan sesaatmu saja. dan saat mereka sudah mendapat cowok yang tampan dan kaya, terus mereka sudah benar2 cinta, dan akhirnya mereka diputuskan seenak 'udel' cowoknya, mereka menangis 7 hari 7 malam. kenapa mereka menangis ada pada kalimat ini: jika kau merasa cinta terasa sakit, itu karena kau tak mendapat uang dalam setiap kenikmatan yang kau teguk bersama suara deru kenikmatan yang memancarkan emosi sampai akhirnya kau mencapai sebuah klimaks, hingga kau terus termanja oleh rasanya. anda janganlah langsung berpikiran kotor soal kata2 ini, karena memang, yang menjadi obyek obrolan saya ini kan memanglah seorang PSK, jadi saya sebisa mungkin mengeksplor kehidupan PSK dong???
memang dalam bagian yang telah saya berikan barusan tidak terlihat kesedihan mereka ketika sudah tersakiti oleh cinta palsu yang telah mereka teguk. karena memang, rasanya saya yakin bakalan lebih ringan ketimbang orang yang benar2 sakit oleh cinta murni.
nah pada bagian terakhir dari puisi ini tertulis kata2 demikian:tetap bersyukur, karena telah menikmati rasaNya.karena jika kau bak diriku, menikmati rasaNya sampai harus mengobral diri. di sini adalah pesan akhir dari puisi saya ini, di mana saya menuliskan pesan2 bahwa cinta itu jangan kau permainkan, cinta palsu bisa dirubah dengan cinta murni kalau kau tidak mempermainkan cinta suci itu. jangan sampai akhirnya kau seperti aku yang harus mengobral diri hanya agar bisa menikmati cinta.
dalam puisi ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman dari puisi ini. suatu saat dulu, saya pernah jatuh cinta dengan seseorang, lebih tepatnya adik kelas. dan setelah saya tahu kalau dia ternyata lebih sering disebut cewek matre. oleh karena itu, saya terinspirasi membuat puuisi ini. setelah itu, saya hanya iseng mengirimkan ini lewat FS punya dia, dan hasilnya:saya ditampar. entah kenapa, mungkin memang karena dia hanya baca sepintas, dan dia berpikir kalau dia saya lecehkan.
memang cinta menyakitkan...
ada lagi sebuah pengalaman dari puisi ini, ketika puisi ini saya pajang di FS saya, langsung diberi komentar oleh teman saya, dia bilang kalau puisi saya meniru chairil anwar.

saya tak tahu apakah puisi ini memang seperti terinfluence oleh chairil anwar, menurut anda????

Tidak ada komentar: