Jumat, 06 Februari 2009

Tragedi ketika malam di pagi itu

Lautan malam ini terasa menyengat
Menghembuskan nyanyian tangisan anak manusia
Yang terduduk di sana
Ia hanya seorang anak
Yang tak mengerti
Akan kemanakah ia berlari
Baru saja
Aku lihat sesorang di sampingnya
Hanya mengumpulkan kekuatan
Sambil berdiri
Kemudian jongkok
Kemudian ia menarik anak perempuan itu
Menyeretnya dalam dinginnya malam
Yang aku habiskan bersama kekasihku
Aku melihatnya
Dia memul;ai kekuasaanya
Denga sedikit kata
Yang aku dan kekasihku pun
Tak sempat mendengar apa
Tapi yang aku lihat,,
Seekor kerbau dengan congek di hidung
Sedang ditarik oleh bos-nya
Dia memang sangat kecil
Sementara sang penguasanya
Sangat besar,
Aku tak tahu,
Apakah “barangnya” sebesar badanya
Mungkin hanya desir ombak dengan bahasanya
Yang akan memberi tahu
Jika aku mengerti bahasa desir ombak

Aku dan kekasihku hanya menatap searah
Berkedip sejenak saja kita tak sempat
Hanya menatap
Menatap
Dan berakhir dalam jawaban sang bulan
Yang akan pergi sesaat lagi

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Jumat, 06 Februari 2009